Beberapa di antara Sobat Kaos tentu juga menyukain kaos bergaris atau yang juga dikenal dengan kaos salur. Nah, ternyata ada beberapa mitos tentang kaos bergaris yang beredar di masyarakat pada saat mengenakannya. Meski banyak yang telah memercayainya, namun hal ini belum bisa dibuktikan kebenarannya dengan sepenuhnya.
Mitos Tentang Kaos Bergaris / Kaos Salur
Di antara kamu tentu ada yang sering mengenakan kaos salur, bukan? Nah, bahkan banyak pula yang memadukan kaos stripe / bergaris ini dengan fashion item lainnya supaya bisa tampil beda.
Terlepas dari itu, barangkali Sobat Kaos pernah mendengar saran tentang baju bermotif garis / stripe / salur yang akan membuat tubuhmu tampak berbeda. Misalnya lebih langsing atau lebih berisi. Kepercayaan tentang ilusi baju bergaris seperti ini menjadi pilihan beberapa orang. Tapi apa benar demikian?
1. Motif Garis Vertikal Membuat Tampak Lebih Ramping
Salah satu mitos tentang kaos bergaris salah satunya adalah anggapan bahwa motif garis vertikal membuat tampilan seseorang menjadi lebih ramping. Namun ternyata, menurut teori ilusi Helmholtz, justru garis horizontal yang dapat membuat benda terlihat lebih ramping.
Ilusi garis vertikal dan horizontal tersebut ditemukan oleh Hermann von Helmholtz pada 1925 silam. Saat itu, dia melakukan penelitian tentang garis vertikal dan horizontal yang digambarkan di sebuah kotak dengan ukuran sama. Berdasarkan dua gambar tersebut dapat dilihat bahwa garis horizontal membuat kotak terlihat lebih ramping dan tinggi.
Ini dikarenakan gambar dengan garis horizontal terlilhat lebih panjang dari bawah ke atas. Sebaliknya, garis vertikal justru tampak melebar dari kanan ke samping. Teori tersebut ini membuat mitosnya terbantahkan.
2. Desainer Berpatok Pada Teori Ilusi Helmholtz
Benarkah banyak desainer yang merujuk pada teori ilusi Helmholtz dalam membuat busana, termasuk kaos stripe ini?
Hal ini dapat dibenarkan karena dalam merancang pakaian, para desainer pun menggunakan teori dari Helmholtz. Kegemukan yang menjadi momok bagi setiap orang membuat desainer memanfaatkan teori tersebut untuk menciptakan busana yang membuat tubuh terlihat lebih langsing dari ukuran yang sebetulnya.
Namun ternyata, sebetulnya keberadaan teori tersebut rupanya belum diteliti lebih lanjut. Hal ini dikarenakan teori ini belum pernah diterapkan apakah bisa memberi efek yang sama jika diaplikasikan untuk manusia. Karena memang pada awal penelitian garis tersebut digambar dalam sebuah kotak dua dimensi.
3. Mitos Tentang Kaos Bergaris Hanya Didasari Sugesti
Dalam menegaskan tentang teori ilusi dari Helmholtz itu sendiri, ternyata psikolog Peter Thompson dan Kyriaki Mikellidou memutuskan untuk membuat sebuah penelitian lanjutan. Hal ini dilakukan kareba banyak pelaku fashion mulai mempertanyakan tentang ilusi tersebut.
Akhirnya sekitar tahun 2009, kedua psikolog asal Inggris tersebut mancoba penelitian ini di objek tiga dimensi. Dengan menggunakan model wanita, dua peneliti ini membandingkan garis vertikal dan horizontal. Namun ternyata ilusi ini tidak berubah. Berdasarkan mitos tentang kaos garis yang tadi dibahas, teori tentang ilusi Helmholtz rupanya tidak terbantahkan.
Mitos Tentang Kaos Bergaris Berdasarkan Teori
Berdasarkan pemaparan di atas, ternyata mitos mengenai kaos strip atau bergaris itu bisa dijelaskan berdasarkan terori, khususnya teori ilusi. Sehingga memang kenyataannya kaos bergaris yang dikenakan bisa memengaruhi penampilan.
Setelah kamu mengetahui beberapa mitos tentang kaosg Kao bergaris, tentu kamu tertarik untuk bisa membeli atau mendapatkannya, bukan? Nah, kira-kira di mana kamu bisa mendapatkan kaos salur dengan kualitas terbaik? Jawabannya adalah di Bandung Kaos Polos.
Silakan langsung saja chat atau hubungi salah satu di bawah ini jika kamu ingin memesannya:
WA 1 : 08112143578
WA 2 : 08112253589
WA 3 : 08112313589
WA 4 : 08112183579
WA 5 : 0895365983537